Minggu, 02 November 2014

My Best Friend and First Love




Pondok “DG” adalah salah satu pondok yang terdapat di jatim. “DG” bukan sekolah islam dan juga bukan sekolah agama saja. Tetapi, sekolah pembelajaran hidup yang islami berdasarkan nilai dan jiwa pesantren di pondok pesantren “DG”. Dan aku mondok di sana. Aku benar-benar merasa tersiksa di sana. Rasanya seperti dipenjara.
Pertama, Aku tinggal di sana. Saat itu aku punya prinsip “I’m alone and I’m happy” maksudnya aku sudah jauh dari orang tua dan aku terbebas. Jadi, aku hidup sendiri di sana tidak ada lagi yang mengatur-ngatur aku. Suatu hari ketika aku bermain bola, aku terjatuh lalu tangan kananku patah. Di sana tidak ada yang mempedulikanku. Rasanya sakit, sakit sekali.
Sampai suatu saat ada kakak kelas yang peduli terhadapku, karena aku juga sering bantu anak yang kesulitan, jadi Alhamdulillah.. Allah memberiku penolong. Namannya Danang, dia selalu membantuku. Awalnya kami tidak satu kamar tapi karena ia sangat peduli kepadaku, ia memutuskan untuk sekamar denganku. Apapun yang aku lakukan ia selalu membantuku. Ketika aku makan, ia yang menyuapi, memakai sepatu juga ia yang memakaikan. “Dim, minum obat dulu!”kata yang selalu ia ucapkan setelah ia menyuapiku makan. Hmm.. sudah seperti ibuku saja.
Di sana aku tidak menganal yang namanya cinta. Aku selalu beranggapan semua wanita itu sama saja. Padahal dulu aku suka sekali menggoda wanita, tapi setelah kenal lama dengan Danang, ia suka bilang padaku kalau wanita itu harus dihargai dan sekarang juga belum waktunya dekat dengan mereka, karena itu hanya akan menggangguku saja. Semenjak itu yang ada di otakku hanyalah belajar dan belajar. Tapi bagaimana dengan Danang? Aku kasihan padanya. Ia menyukai teman sekelasnya. Sudah 9 kali ia menyatakan perasaannya, namun tak juga diterima. Sampai ia menyatakan untuk yang ke 10 juga tidak diterima. Padahal Danang baik sekali sama wanita itu. Ia selalu memberi sesuatu sebagai tanda ia bener-benar mencintainya seperti boneka, gelang, coklat dll. Akhirnya, wanita itu yang bilang suka sama Danang. Tapi terlambat, Danang sudah berjanji padaku ia akan melupakan wanita itu jika pernyataan cintanya yang ke 10 tidak diterima. Wanita itu terlihat menyesal sekali, karena kami punya prinsip “We are alone We are happy, and No women No cry. We study for future, is’n for now (Danang-Dimas)”. Setelah 6 bulan kami bersama akhirnya Danang meninggalkanku. Ia sudah graduate. Ketika di stasiun ia berkata padaku “Friend, never be best friend. He can kill you from back. Becarefull!!” Dia juga bilang “forgoted last prinsip up. If you look for your love. She must have honest”
Setelah itu aku mempunyai banyak sekali teman perempuan. Karena aku takut, kalau aku dekat sama teman laki-laki aku akan jadi anak yang nakal seperti yang dikatakan Danang. Teman bisa menusuk dari belakang. Ketika aku ngobrol sama teman perempuan di sekolah, aku merasa tidak enak dengan teman laki-laki. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk menjauhi teman perempuan dan berteman dengan anak laki-laki. Aku lupa dengan pesan Danang. Belajarku jadi terganggu gara-gara teman laki-laki, dan aku seringkali terkena hukuman. Pokoknya kerjaanku membuat masalah terus di pondok. Dari mulai diajari merokok sama teman, smpai sering bolos dan keluar dari pondok juga. Jadi sering kena gundul. Mereka juga memfitnahku. Aku dianggap mebawa video porno pdahal FDku isinya hanya foto, lagu, video (film aksi), bukan porno. Tapi, Ustadz tidak mempercayaiku karena memang tak ada yang mendukungku. Langsung saja, pak ustadz memformat FDku, langsung dibakar tidak dicek terlebih dahulu. Kemudian aku dihukum disuruh menghafal “ya sin” 1 minggu. Dan khatam al-qur’an 3-5 hari. Yang susah ya hafalannya. Hari kelima, khataman sudah selesai. Saat itu aku bilang ke ustadz, kalau baca surat al-ikhlas 3x sama dengan khatam al-qur’an 1x. ketika beliau bertanya, “yang hafalan ‘ya sinnya’ gimana?” “Belum tad”kataku. Aku bicara seperti itu karena memang susah. Tapi akhirnya, pak ustadz mengerti semua padahal aku tidak cerita apa-apa sama beliau. Jadi hukuman dibatalkan, Alhamdulillah..  Lalu beliau menceramahiku di depan masjid, yang intinya beliau katakan adalah “sebaik-baik teman adalah yang dapat membuatmu menangis” aku jadi teringat Danang.
Liburan tiba, sebelmnya aku minta nomor Hpnya teman-teman perempuan di sana. Ketika di rumah aku mengetes mereka. Aku hanya ingin tau ada yang jujur atau tidak. Aku mengirim sms ke semuanya. Dari 19 anak perempuan, ada 1 yang jujur sekali. Tapi, dia bukan wanita yang baik. Wajahnya memang cantik, tapi banyak yang tidak aku suka darinya. Dia egois, jahat, ingin menang sendiri. Sampai di otakku terlintas, ia jujur untuk menutupi kebusukannya. Menurutku ia wanita murahan. Astaughfirullah...
Jadi, ketika liburan selesai aku berteman lagi sama anak laki-laki. Aku diajari keluar dari pondok, diajak ps-an, sampai aku terkena sial. Hampir saja aku dimasukkan penjara. Gara-gara keluar dari pondok malam-malam. Saat itu, aku ingin melihat konser band five minutes. Di sana ada wanita yang lari kesampingku. Sepertinya ia sedang ketakutan. Tiba-tiba pacarnya datang. Aku tak tau persis apa yang terjadi mungkin mereka bertengkar. pacarnya bilang “itu selingkuhanmu?” dengan menunjuk aku. “iya kenapa?”jawab wanita itu. Aku bingung, tiba-tiba pacarnya memukulku. Karena aku merasa tidak salah aku membalasnya. Teman-temannya tidak terima mereka datang banyak sekali. Sedangkan teman yang berangkat denganku malah kabur. Jadi, aku lawan mereka sendiri. Sampai kala massa polisi datang. Dan aku dibawa ke sana, ke kantor polisi. Alhamdulillah... aku dibebasin karena aku terbukti tidak salah. Wanita itu yang menjelaskan, tapi badan sama mukaku banyak bekas tonjokan.
Kembali ke pondok pak ustadz sudah tak mau lagi percaya padaku. Sampai-sampai aku dikeluarkan dari sana. Langsung saja aku memanggil kedua orangtuaku, aku bilang “pindah saja bu..” tapi kedua orangtuaku tidak tau apa yang aku alami, karena aku sudah sembuh tinggal memar-memar saja. Aku juga tidak mau, sampai kapanpun aku tidak mau mereka sampai tau hal itu.
Akhirnya aku pindah ke sekolah yang bisa dibilang tidak begitu bagus. Aku sekolah di sana karena di sana ada teman yang aku kenal. Kalau di sana aku jadi anak nakal yang sewajarnya tidak aneh dan keterlaluan seperti ketika di pondok. Di sana juga tidak ada teman perempuannya. Adanya hanya di kejuruan TKJ itupun sangat sedikit sekali. Tiba-tiba di otakku terpikir untuk mencari teman perempuan. “teman SD ku dulu siapa ya, yang paling pendiam..?”pikirk. Dan aku ingat hanya ada 1 teman cewek yang sangat pendiam. Kimmie ya, Kimmie satu-satunya cewek yang paling pendiam dari yang lainnya.
Aku mencari infonya ke teman-teman SD. Tak tau kenapa aku ingin sekali menghubunginya. Sudah 5 tahun aku tidak pernah bertemu dengannya. Aku mencari tau nomor HPnya, sekolah dimana, pokoknya semua tentangnya. Seperti kata pepatah, dimana ada kemauan di situ pasti ada jalan. Alhamdulillah, akhirnya aku punya nomor HPnya. Tak perlu berpikir lama, aku langsung mengirim sms kepadanya.
Seiring berjalannya waktu. Aku merasa semakin dekat dengannya. Aku merasa ada getaran-getaran ketika aku mengingatnya. Aku senang, dan selalu tersenyum semenjak ia hadir dihidupku. Dia masih saja pendiam seperti dulu. Mungkin ia sudah agak berubah walaupun hanya sedikit. Dia sangat baik membuatku semakin tertarik padanya.
Beberapa minggu kemudian ada pameran di dekat rumahnya. Aku sengaja datang kesana berharap bisa bertemu dengannya. Mungkin Allah sedang mengujiku, di jalan ban motorku bocor. Bengkel banyak sekali yang tutup. Beberapa menit telah berlalu aku menuntun motorku mengitari jalan, kakiku terasa sakit. Aku lelah sekali. tapi, aku tetap semangat dan tetap meneruskan perjalananku. Akhirnya aku menemukan tulisan TAMBAL BAN. Aku berhenti dan menaruh motorku di situ. “Assalamu’alaikum.. Pak ini motor saya bocor yang depan. Sekarang saya mau ke masjid sebelah sebentar ya pak..”kataku kepada si tukang tambal ban. “Ooo, iya. Iya dik”jawabnya sambil tersenyum.
Aku sholat isya’ di sana karena adzan sudah dikumandangkan. Setelah sholat tiba-tiba aku teringat Kimmie. “Ya Allah, hamba tau hamba ini orang hina. Hamba tau hamba salah berpikir seperti ini. Tapi, Ya Allah.. hamba mohon, hamba ingin sekali bertemu dengan Kimmie Ya Allah. Tolong pertemukan hamba padanya. insyaAllah hamba tidak akan macam-macam Ya Allah..”kataku perlahan dalam do’a.
Setelah sholat, aku menghampiri tukang tambal ban yang tadi. “sebentar dik kurang sedikit”kata bapak itu ramah. “iya, pak. Tak perlu gopoh-gopoh”jawabku sambil tersenyum ringan kepadanya. 10 menit kemudian telah selesai, motorku sudah bisa di pakai. Aku memberi upah kepada bapak tambal ban lalu aku melanjutkan perjalananku. Sesampai di sana ramai sekali. aku segera memarkirkan motor lalu masuk ke tempat itu. Tak tau mengapa jantungku berdetak kencang. Tubuhku dingin sekali. “Ada apa ini?”kataku dalam hati. Tiba-tiba kakiku berhenti melangkah, pendanganku lurus kedepan. Rasanya mataku tak bisa berkedip melihat sosok wanita berada di sebelah utara sedang tersenyum melihat sebuah lukisan dan kerudung kuning yang ia pakai membuatnya semakin indah untuk dipandang. Kakiku mulai bisa digerakkan beberapa langkah ke depan aku berjalan. “Awww!!”reflek mulutku. Sepertinya ada sesuatu yang menancap di kakiku. Aku berjongkok ingin tau keadaan kakiku. Ternyata sebatang jarum pentul menusuk kakiku. Aku segera mencabutnya “Bismillah..”sebisa mungkin aku menahan rasa sakitnya. Tiba-tiba aku melihat dua kaki, tepat di depanku dengan sendal merah indah yang dipakainya. Aku melihatnya keatas, dengan perlahan. Rok biru tua yang indah. Baju kuning yang bersih dan kerudung kuning yang lembut. Aku berdiri dan menatapnya, menatap wajah yang tak asing lagi menurutku. Bibir kecil berwarna pink yang indah, hidung kecil mungil yang lucu, mata yang memancarkan sinar mambuatku merasa tenang. “Stt, hei kamu tidak apa-apa?”katanya sambil melambaikan tangannya di depan mukaku. “eh iya, iya aku tidak apa-apa kok”jawabku dengan terkaget. “Kamu Kimmie?”tanyaku penasaran. “iya, kamu tau namaku?”katanya sambil menunjuk dirinya. “iya Kim, ini aku Dimas teman SD dulu”jelasku. “Kamu Dimas? Astagfirullah.. maaf ya aku pangling habisnya sekarang sudah besar” ia terkejut saat mengetahui kalau itu aku. Kami berjalan melihat lukisan-lukisan indah bersama. Kami saling bercerita tentang diri kemi selama tidak ada kabar. Hmm.. rasanya seperti mimpi. Aku merasa tenang bersamanya. Tapi waktu sudah tidak mendukung aku harus pulang karena sudah malam.  
Di rumah aku selalu teringat padanya. Teringat senyumnya, tutur katanya, mata yang memancarkan sinar yang membuatku merasa tenang. Aku jadi semakin dekat dengannya. Bercanda melalui sms dan sering ngobrol di telepon, bertemu ketika ada waktu luang. Ternyata Kimmie itu lucu, aku suka sekali ketika ia tak sependapat denganku. Ia tidak mengatakan satu katapun, namun ia terdiam dan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya perlahan. Hmm lucu sekali seperti anak kecil. Tiba-tiba HPku berbunyi, nomor baru memanggil. Ternyata itu sahabatku Danang. Aku rindu sekali padanya, aku semakin merasa senang hari itu. Aku juga menceritakan Kimmie padanya. Ia bilang, aku harus segera bilang suka padanya sebelum orang lain mengatakan duluan.
10 oktober 2012
Tidak aku sangka, mulutku lancang menyatakan semua perasaanku pada kimmie di toko buku. Saat itu aku pasrah, karena aku sudah tidak mampu lagi memendamnya. Keringat membasahi seluruh tubuhku. Detak jantungku terdengar keras sekali. tubuhku lemas, kepalaku pusing, rasanya aku ingin pingsan. “aku juga merasakan apa yang kamu rasakan”ucapan yang keluar dari mulut indah itu. Tubuhku menjadi segar aku tersenyum tak percaya Kimmie menerimaku sebagai kekasihnya. Wanita seperti dia, wanita yang selalu aku impikan semua ada pada Kimmie.
Hmm, Terimakasih ya Allah... Terimakasih teman sejatiku Danang.. Aku telah mendapatkan “love with honest to be continued”
Semenjak aku jadian dengan Kimmie semua terasa berbeda. Hari-hariku menjadi lebih indah dan berwarna.
                                                                                   


“Cerita ini saya tulis dari kisah sahabat saya. Namanya Budi. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca, entah sekedar untuk mengisi waktu luang dan sebagainya” Penulis.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar